Sedang mencari peluang kerja tanpa batas? yuk simak pengalaman dari salah satu alumni sekolah penerbangan P3NUSANTARA, Yogyakarta berikut ini. Kali ini nara sumber berkenan menuliskan sendiri pengalamannya untuk berbagi cerita pada rekan – rekan semuanya.
Latar Belakang Seorang Fhauzan.
Halo rekan β rekan sekalian.
Perkenalkan nama Saya Fhauzan, saya berasal dari Provinsi Bangka Belitung, tepatnya dari Kabupaten Bangka. Saya lulusan dari P3NUSANTARA angkatan tahun ajaran 2012 β 2013.
Sedikit cerita tentang perjalanan hidup saya yang banyak sekali lika-likunya, namun saya sangat enjoy menjalani itu semua meskipun ya terkadang mikir sepertinya nggak akan bisa untuk melewati itu semua.
Awal Mengenal Sekolah dengan Peluang Kerja Tanpa Batas
Awalnya sekitar awal tahun 2012 ketika saya masih duduk di bangku kelas 12 SMA, saya mendapatkan kabar bahwa akan ada presentasi & sosialisasi dari sebuah sekolah Pramugari Pramugara ke sekolah saya. Saya pada saat itu tidak mengetahui sama sekali apa sebenarnya profesi Pramugari/a. Kemudian saya mencoba mencari β cari informasi tentang profesi tersebut. Kemudian pada hari itu saya lupa hari apa tanggal berapa bulan berapa π yang jelas tahunnya 2012 hehehe…, datanglah seorang bapak dan mas yang saat itu saya tidak tahu namanya siapa perwakilan dari P3NUSANTARA Flight Attendant Training Yogyakarta ke sekolah saya untuk presentasi. Awalnya saya sangat ragu untuk mengikuti pendaftaran tersebut karena saya minder dengan kondisi fisik saya saat itu, jelek, dekil, hitam dan jauhlah dari kondisi fisik seorang Flight Attendant.
Namun ternyata saya yang saat itu hanya bermodalkan Bismillah untuk mengikuti seleksi tersebut, Alhamdulillah saya dinyatakan lulus seleksi dan dinyatakan DITERIMA sebagai salah satu calon siswa di P3NUSANTARA.
Oke skip yaaa untuk beberapa proses setelahnya karena panjang kali lebar kali tinggi kalo diketik hahahaha…
Memulai Pelatihan di P3NUSANTARA
Akhirnya saya berangkat menuju ke Yogyakarta dengan diantarkan oleh Mama saya yang paling hebat, Om saya, dan almarhumah nenek saya sang malaikat pelindung saya. Setelah itu saya memasuki asrama yang sangat asing bagi saya dan sangat jauh dari keluarga saya. Maklum saya orang kampung yang baru pertama merantau di tempat orang. Di asrama inilah langkah awal saya mengejar apa yang saya inginkan. Disini saya mengenal banyak teman β teman baru yang berasal dari bermacam daerah, suku, dan budaya. Jujur saya sangat minder dengan mereka karena jika dibandingkan dengan teman-teman satu angkatan saya saat itu rasanya saya sangat β sangat jauh dari mereka. Tapi saya hanya percaya kepada diri saya jika saya mampu untuk menjalani itu semua. Saya bergabung di Course 37 P3NUSANTARA.
Ketika masa pelatihanpun saya sangat merasa kesulitan karena saya buta akan yang namanya dunia aviasi. Saya juga tidak bisa berbahasa Inggris. Bahasa Inggris saya sangat β sangat buruk. Namun saya tidak patah semangat dan terus β menerus belajar karena saya sadar akan keterbatasan dan kelemahan saya.
Pentingnya Sikap Ramah, Menambah Relasi dan Peluang Kerja
Setelah menjalani pendidikan selama 3 bulan, saya menjalani On The Job Training ( OJT ) di Hotel Grand Aston Yogyakarta selama kurang lebih 3 bulan lamanya. Di tempat inilah saya ditempa dan dikenalkan di dunia kerja yang sesungguhnya. Disini pula saya mulai untuk meningkatkan semua kemampuan saya agar siap untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Singkat cerita pada saat itu saya karena kelewatan ramah mungkin ya hahaha, saya sering mengobrol dengan ibu penjaga kantin di hotel ketika saya sedang break (istirahat). Pada saat itu saya sudah ditahap akhir OJT di hotel tersebut. Kemudian sang ibu penjaga kantin mengatakan bahwa anaknya bekerja menjadi seorang Ticketing Staff Airport Mandala Tiger Air di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta. Kemudian saya diberikan contact anaknya tersebut. Sambil menyelam minum air yaa kannnn? dikasih contact anaknya sekalian dipacarin hahahaha… π
Akhirnya diawal tahun 2013 saya dan beberapa teman angkatan saya diterima sebagai Ticketing Staff Airport Mandala Tiger Air di Terminal 3 Soekarno Hatta International Airport Jakarta. Saya dan teman β teman saya berangkat ke Jakarta dengan naik ELF (MobilΒ Shuttle milik P3NUSANTARA) diantarkan oleh 2 orang staff P3NUSANTARA, yaitu Mas Novan dan Pak Yuli hehehe… Skip yaa ceritanya karena panjang bangettttttt…..
Saat bekerja sebagai Ticketing Staff saya juga menyempatkan untuk mengikuti berbagai recruitment Pramugara di Jakarta namun masih gagal karena mungkin memang belum rezekinya.
Menjadi Pramugara Sriwijaya Air
Hingga akhirnya di bulan April tahun 2013 saya mencoba kembali mengikuti ikut recruitment Pramugara Sriwijaya Air dan sampai di tahap pantuhir. Namun setelah saya mengajukan resign dari pekerjaan saya sebelumnya, saya mendapatkan kabar kurang baik. Saya mendapatkan kabar dari pihak Sriwijaya Air bahwa training saya di pending (ditunda) selama kurang lebih 3 bulan kedepan dikarenakan kuota batch (kelas) penuh. Akhirnya saya pun mau tidak mau menunggu selama 3 bulan di Jakarta sampai dipanggil kembali. Saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman saya.
Sembari menunggu panggilan dari Sriwijaya Air saya pun mencari kerja yang setidaknya bisa menghasilkan pemasukan untuk dompet saya. Saya pun diterima honorer di kantor kejaksaan negeri disana.
Setelah menunggu kurang lebih 2 bulan akhirnya saya mendapatkan panggilan dari Sriwijaya Air untuk training Flight Attendant di sana.
First Ranking on The Class
Setelah melewati proses training on ground selama kurang lebih 3 bulan akhirnya saya dinyatakan lulus ground training di Sriwijaya Air dengan First Ranking on The Class. Jujur saya sangat tidak menyangka dengan apa yang saya dapatkan itu, karena saya merasa banyak yang lebih pintar dan cerdas dibandingkan saya. Pada saat akan dilakukan pengecekan kedua saat ground training saya mendapatkan ujian yang sesungguhnya dari Allah SWT. Saya mendapatkan ujian harus ditinggalkan oleh Malaikat Pelindung saya yaitu nenek saya tercinta. Saya pun tidak dapat melakukan apa β apa karena keluarga saya tidak mengizinkan saya untuk pulang ke sana. Namun itu adalah jalan Allah SWT untuk menempa saya menjadi seorang laki β laki yang kuat dalam segala hal. Oleh karena itu hasil training yang saya dapatkan tersebut saya dedikasikan untuk almarhumah nenek saya.
Setelah proses ground training selesai akhirnya saya melaksanakan Flight Training dan Alhamdulillah semua proses saya jalani dan semuanya diberikan kelancaran sampai saya dinyatakan lulus Company Check. Setelah itu saya dihadapkan dengan ujian yang terakhir yaitu Competency Check by DGCA. Saat itu saya di check oleh Inspector yang paling terkenal di dunia aviation Indonesia yaitu Ibu Dyah Nawang Palupi. Alhamdulillah saya tidak menemui hambatan apa pun dan akhirnya saya dinyatakan lulus menjadi seorang FLIGHT ATTENDANT diakhir tahun 2013.
Selama saya bekerja di Sriwijaya Air dari tahun 2013 sampai January 2020 saya mendapatkan banyak sekali pengalaman untuk hidup saya. Banyak hal yang saya dapati disini baik itu dalam situasi normal maupun emergency. Tapi Alhamdulillah semuanya dapat saya lalui karena semua bekal yang saya dapatkan ketika training sangat β sangat membantu saya ketika saya sudah aktif bekerja.
Pada akhir tahun 2019, perusahaan saya Sriwijaya Air mendapatkan ujian yang sangat berat sehingga membuat semua pendapatan kami menurun. Akhirnya Allah SWT kembali menunjukan kepada saya jalan yang baru untuk mengubah jalan hidup saya.
Menjadi Pramugara Batik Air
Saya mendapatkan seorang relasi dan ternyata orang tersebut adalah Operation Director of Batik Air Indonesia. Akhirnya saya mendapatkan rekomendasi dari beliau dan juga mendapatkan rekomendassi langsung dari President Director of Batik Air Indonesia saat itu.
Singkat cerita akhirnya saya memutuskan resign dari Sriwijaya Air di bulan January 2020. Sebenarnya sangat berat bagi saya untuk resign dari perusahaan tersebut, karena disana bagi saya semua karyawan adalah keluarga saya. Namun saya harus keluar dari zona nyaman saya agar bisa menjadi lebih baik kedepannya.
Kemudian pada pertengahan bulan Februari 2020 saya memulai training di Batik Air Indonesia selama kurang lebih 2 minggu. Alhamdulillah saya tidak menemukan hambatan yang berarti selama proses training di Batik Air. Saya pun kembali mendapatkan nilai terbaik selama proses training. Setelah semua proses training selesai, diawal bulan Maret 2020 saya sudah aktif sebagai Flight Attendant di Batik Air Indonesia sampai sekarang ini. Saat ini saya sudah berposisi sebagai seorang Senior Flight Attendant ( SFA ) dan insya Allah jika memang Allah menghendaki saya akan menjadi lebih baik dari posisi ini. Aamiin…
Teruntuk rekan-rekan FA Wannabe…
Saya hanya berpesan kepada rekan β rekan yang mau menjadi seorang Flight Attendant baik Stewardess atau pun Steward, jangan pernah minder dengan apa yang ada pada diri kalian. Jika kalian memiliki kekurangan jangan jadikan kekurangan itu sebagai hambatan untuk kalian mencapai cita β cita kalian. Namun jadikan kelebihan yang kalian miliki untuk memudarkan kekurangan kalian. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi kegagalan dalam proses menuju kesuksesan kalian. Karena saya pun kurang lebih 17 kali mengikuti test dan baru dinyatakan berhasil.
Satu lagi yang perlu diingat, jangan pernah lupa kepada sang maha pencipta. Karena atas kehendak-NYA-lah baru kita bisa mendapatkan apa yang kita cita β citakan. So, always pray and wish to God for the best for your life and donβt forget always spirit and positive thinking. If failed donβt be sad but you must think for the next.
Mungkin ini sedikit kisah perjalanan hidup saya dari nol sampai saya berada diposisi yang sekarang ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga ini dapat menginspirasi banyak orang. See u on board guysβ¦β¦β¦β¦.
My Contact Person
Phone and Whatsapp Number : 085210900906
Email : fhauzansteward@gmail.com
Instagram : @Fhauzan28
Address : City of Tangerang