Sikap Seorang Pramugari yang Baik Untuk Penumpang sepertinya perlu kita bahas di dalam artikel kali ini ya teman-teman. Terkadang, kita sebagai penumpang seringkali memiliki persepsi yang dirasa kurang tepat terhadap profesi pramugari/ pramugara terkait dengan tugas dan tanggung jawab mereka. Karena sebenarnya, bagaimana kita merespon sikap orang lain terhadap kita, tergantung dari bagaimana ekspektasi dan persepsi kita terhadap mereka.
Teman-teman tentu pernah mendengar sebuah kutipan bahwa, jika seseorang sudah tidak menyukai kita, maka apapun yang kita lakukan akan terlihat salah baginya, selalu terasa mengesalkannya dan akan selalu ada hal-hal negative yang dapat ditemukannya. Namun jika seseorang menyukai kita, maka apapun yang kita lakukan, akan cenderung terlihat baik baginya, selalu ada alasan dan sisi positif yang dapat dia lihat. Maka Sikap Seorang Pramugari yang Baik Untuk Penumpang juga bergantung dengan bagaimana ekspektasi masing-masing penumpang itu sendiri
Nah, pada artikel kali ini admin akan membahas tentang pandangan, ekspektasi dan persepsi penumpang tentang profesi pramugari/ pramugari dan apakah benar demikian, ataukah bagaimana yang sebenarnya.
Sikap Seorang Pramugari yang Baik Untuk Penumpang sebagai Pelayan di Pesawat
Meskipun pendapat ini tidak sepenuhnya salah, namun perlu kita lihat batasan-batasannya. Salah satu tugas awak kabin (pramugari/pramugara) memang melayani penumpang selama penerbangan. Tetapi ada istilah yang lebih tepat dibandingkan kita menyebut mereka sebagai pelayan, yaitu Tuan Rumah di dalam pesawat. Atau dalam bahasa Inggris kita menyebutnya dengan Air Hostess yang memiliki arti Air = Udara dan Hostess = Nyonya Rumah.
Mari kita bayangkan jika pesawat adalah sebuah rumah, maka tentu saja para awak pesawat adalah tuan rumahnya, sementara para penumpang adalah para tamunya. Sebagai seorang Nyonya/Tuan rumah yang baik tentunya wajib bagi mereka untuk memberikan pelayanan terbaik untuk membuat para tamunya merasa nyaman dan merasa istimewa selama bertamu bukan? Mulai dari mempersilahkan mereka masuk, mempersilahkan mereka duduk, menjamu para tamu mereka, membantu para tamu menemukan dimana letak toilet, membantu para tamu ketika mereka membutuhkan pertolongan apapun selama di dalam pesawat, karena sudah bisa dipastikan jika para tamu tentu tidak familiar dengan rumah yang sedang dikunjunginya bukan?
Jika kita semua memiliki persepsi yang sama seperti ini, maka baik sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah, kita akan mampu bersikap untuk saling menghargai satu sama lain bukan? Tuan Rumah memberikan pelayanan terbaiknya, sementara itu para tamu juga memiliki sikap positif terhadap para pramugari/pramugara dan juga para pilot. Dibandingkan dengan “menyuruh” para pramugari-pramugara, tentu para penumpang akan lebih cenderung bersikap “meminta tolong/bantuan” kepada para awak kabin jika memposisikan diri kita sebagai tamu dan bukan sebagai tuan/nyonya bagi para awak kabin.
Sehingga sekali lagi bagaimana Sikap Seorang Pramugari yang Baik Untuk Penumpang, kembali lagi kepada bagaimana penumpang memandang profesi pramugari itu sendiri.
Lain halnya jika mindset penumpang sudah terbentuk jika profesi pramugari/pramugara adalah pelayan dengan konotasi negative dimana yang namanya pelayan ya bisa dan boleh saja disuruh-suruh apapun sesuai dengan perintah orang yang dilayani. Maka penumpang akan cenderung bersikap kurang bersikap menghargai pramugari/pramugara. Meskipun memang tidak semua penumpang akan bersikap demikian.
Terkadang ada hal-hal yang diluar tugas dan tanggung jawab wajib seorang pramugari/ pramugara namun seringkali penumpang meminta mereka untuk melakukannya, seperti misalnya mengangkat, membawakan dan menyimpankan bagasi kabin penumpang. Padahal sudah sangat banyak berita, informasi dan artikel yang membahas bahwa hal tersebut bukanlah merupakan tanggung jawab paraa pramugari/a. Memang terkadang mereka akan dengan sangat senang hati membantu beberapa penumpang berkebutuhan khusus untuk melakukannya, misal ibu hamil yang bepergian sendirian, lansia yang bepergian sendirian & anak-anak yang bepergian sendirian.
Pramugari/Pramugara Memiliki Hubungan Khusus dengan Pilot
Sebetulnya sangat wajar ketika masyarakat umum memiliki persepsi yang demikian. Sama seperti halnya ketika ada pemikiran tentang hubungan khusus antara Dokter dengan perawat, Direktur dengan Sekretaris dan masih banyak rumor-rumor negative lainnya. Faktanya, sama seperti profesi yang lainnya juga, bahwa pramugari tidak selalu memiliki hubungan khusus dengan pilot. Mungkin dari sekian ribu orang hanya beberapa saja, namun seperti biasa, hal-hal yang berbau negative, akan selalu lebih menarik perhatian bukan?
Sayangnya, pandangan negative tersebut sangatlah merugikan teman-teman yang memiliki profesi – profesi mulia tersebut. Hanya karena ulah negative oknum – oknum tertentu. Maka sangat penting juga bagi kita untuk terus berusaha menjaga nama baik diri sendiri yang tentunya nantinya akan berdampak juga pada nama baik profesi kita.
Sikap Seorang Pramugari yang Baik Untuk Penumpang saat Bertugas untuk Kenyamanan, Keamanan dan Keselamatan Penumpang
Untuk yang satu ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi tentunya. Memang secara umum, inilah tugas dan tanggung jawab pramugari/ pramugara. Semaksimal mungkin memastikan bahwa para tamu mereka tetap merasa nyaman, aman dan selamat. Tentunya sesuai dengan prosedur yang berlaku di maskapai mereka masing – masing.
Setiap sebelum memulai penerbangan, para awak pesawat selalu melakukan persiapan dan pengecekan segala keperluan terbang dengan sistematis, cermat dan teliti. Mulai dari perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan hingga pelayanan selama penerbangan. Sesaat sebelum penumpang boarding, awak pesawat melakukan pengecekan akhir terkait dengan keamanan pesawat dan melakukan pengecekan silang (crosscheck) untuk memastikan semuanya benar-benar aman semaksimal mungkin.
Terkait dengan hal ini juga, ketika proses boarding, yang penumpang lihat, awak kabin sedang menyambut dan memberikan senyum terbaik mereka, namun sesungguhnya yang para pramugari lakukan saat itu juga sedang melakukan profiling dan assessment terhadap siapapun dan barang apapun yang masuk ke dalam pesawat. Apakah ada penumpang yang nantinya berpotensi dapat dijadikan Able Bodied Passengers (ABP), yaitu orang-orang yangdapat dimintai bantuan dalam kondisi darurat tertentu, apakah ada orang-orang yang memerlukan bantuan dan perhatian khusus ketika nanti terjadi kondisi darurat, melihat, dan mengingat dimana lokasi-lokasi tempat duduk mereka, apakah ada orang-orang yang memiliki gelagat mencurigakan, apakah ada barang bawaan penumpang yang tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, atau bahkan mungkin ada benda-benda mencurigakan yang lolos dari pemeriksaan keamanan bandara dan berhasil masuk ke dalam kabin pesawat. Maka awak kabin juga merupakan “gerbang akhir” system pengamanan dan keselamatan penerbangan, tentunya setelah petugas keamanan bandara.
Jadi bagaimana teman-teman? Semoga artikel kali ini dapat sedikit menambah pengetahuan teman-teman semuanya ya. Jangan lupa untuk segera mendaftarkan diri kamu, atau bisa juga memberikan informasi terkait sekolah pramugari terbaik P3NUSANTARA ini kepada teman-teman, tetangga-tetangga, saudara-saudara atau bisa juga kalian sebarkan melalui media sosial yang kalian miliki. Siapa tahu diantara mereka ada yang membutuhkan informasi terkait sekolah pramugari yang terpercaya dan terbukti kualitas unggulannya. Untuk informasi lebih lanjut terkait sekolah pramugari P3NUSANTARA silahkan klik disini.