Blog

kata-kata pendukung

Mau agar semakin dicintai pasangan? yuk mengenal BAHASA KASIH pasangan kita.

 

BAHASA KASIH ? Mungkin sebagian dari kita masih awam tentang apa itu Bahasa Kasih. dimana setiap orang belum tentu mempunyai Bahasa Kasih yang sama. Saya pribadi sangat setuju kalau Bahasa kasih itu sebaiknya dikenalkan sejak dini kepada anggota keluarga kita, dan itu akan sangat indah bila berawal dari Diri sendiri.

bahasa kasih

 

 

MENGAPA BANYAK PERPISAHAN TERJADI?

Seandainya kita tidak memahami Bahasa Kasih pasangan kita, atau juga anak kita maka besar kemungkinan kehidupan rumah tangga kita tidak berjalan sesuai harapan. Pernahkah kita merasa sudah memberikan semua yang kita bisa untuk membahagiakan pasangan kita tetapi hasilnya masih saja kita yang disalahkan jika terjadi pertengkaran dalam sebuah hubungan, baik yang masih pacaran maupun yang sudah berkeluarga? Kayaknya banyak nih yang angkat tangan..hehehe  Nah kebanyakan karena belum saling mengerti apa Bahasa Kasih Pasangan kita. Kita masih berbicara memakai Bahasa Kasih kita sendiri. Sebuah hubungan yang berawal manis, ternyata setelah berjalan beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian banyak dipenuhi ketidak nyamanan, perselisihan, saling menyalahkan yang tidak menutup kemungkinan menjurus ke perpisahan karena merasa sudah tidak cocok lagi, tidak tau lagi harus bagaimana memperbaikinya, merasa tidak lagi mengenal pasangannya, karena biasanya masing-masing bertahan pada egonya sendiri-sendiri, merasa apa yang dia lakukan sudah paling  benar, merasa sudah memberikan segalanya, tapi ujungnya tetap bertengkar dan akhirnya memutuskan untuk berpisah, itulah fenomena yang sering terjadi dalam berpacaran maupun dalam membina Rumah Tangga.

Mau agar semakin dicintai pasangan? Yuk Mengenal BAHASA KASIH Pasangan kita.

Memutuskan untuk berpacaran itu mudah, memutuskan untuk menikah itu tidak sulit, tetapi mempertahankan pernikahan itu tidaklah mudah. Putus saat berpacaran tidak akan ada pihak lain yang menanggung akibatnya, kecuali yang sedang berpacaran itu sendiri, tetapi kalau sudah berumah tangga dan mempunyai anak maka jiwa dan perkembangan anaklah yang sering tidak terpikirkan oleh kedua orangtuanya dan itu hampir 90% karena tingginya ego masing-masing baik istri maupun suami, tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mau memaafkan kesalahan pasangannya dengan tulus, walaupun itu sangat manusiawi, apalagi yang diberi maaf masih mengulangi perbuatannya lagi, saangat dibutuhkan kekuatan hati dan kekuatan iman untuk tetap bisa memaafkan dan melanjutkan pernikahan yang indah, dan itu ada caranya, mau tau? Karena masing-masing TIDAK MENGENAL BAHASA KASIH PASANGANNYA.

YUK MENGENAL APA ITU BAHASA KASIH

BAHASA KASIH adalah Kebutuhan emosional dalam diri seseorang. Menurut Gary Chapman, pengarang buku yang berjudul “The Five Love Languages” ada 5 Bahasa Kasih/Bahasa cinta yang merupakan kebutuhan emosional seseorang yang masing-masing orang berbeda. Jadi seandainya pasangan kita Bahasa Cintanya adalah “A” tetapi dalam kenyataan sehari-hari yang kita berikan “B” maka sekeras apapun usaha kita untuk menunjukkan bahwa “saya mencintaimu..saya mengasihimu dengan segenap jiwaku..” tidak akan dia rasakan, sehingga banyak terjadi cinta makin lama makin menghilang..perselisihan mulai sering terjadi..karena apa? Karena sang suami atau sang istri merasa tidak dicintai. Ibarat kita mempunyai sebuah Tengki cinta/kasih tapi pasangan kita tidak mampu mengisinya, bukan karena tidak mau..tetapi karena tidak mengenal Bahasa cinta atau Bahasa kasih pasangannya.

MENGAPA KITA HARUS MENGENAL BAHASA KASIH PASANGAN 

Saat masih berpacaran semua terasa indah, semua nampak sesuai harapan kita. Namun setelah mempunyai anak, banyak pasangan yang mulai merasa bingung dengan perubahan-perubahan yang ada. Kalau tidak segera disadari disinilah sering mulai terjadi masalah-masalah kecil yang semakin lama semakin bertumpuk, dan jika tidak bisa mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan emosional atau Bahasa Kasih dari pasangannya maka akan terjadi semakin tipisnya isi tangki Kasih yang ada. Ibarat Tangki Kasih yang seharusnya diisi penuh oleh pasangannya tidak terpenuhi, misalkan sang istri sibuk mengurusi anak-anaknya yang masih kecil atau bahkan masih ada yang menyusui hingga tanpa disadari perhatian ke suami jauh berkurang dan disini sang istri tidak merasa ada yang aneh atau tidak merasa ada yang salah, karena dia merasa ini sudah menjadi tanggungjawabnya dan bahkan sebenarnya kalau boleh jujur keinginan hati seorang istri yang sedang menyusui ataupun merawat anak yang masih balita ingin sekali suaminya ikut terlibat membantu dalam kesibukan rumah-tangga sehari-hari, sedangkan sang suami merasa itu bukan tanggungjawabnya, dan kadang sang istri lupa merawat diri dan lupa melayani suami sedangkan dari sisi sang suami terkadang disituasi ini merasa TIDAK DIPERHATIKAN LAGI, merasa jadi orang yang tidak penting lagi dimata istrinya, merasa kebutuhan emosionalnya kurang diperhatikan. Nah disini mulailah timbul perselisihan-perselisihan kecil yang apabila tidak segera disadari dan dicari solusinya akan mudah orang ketiga masuk dalam kehidupan mereka, namun apabila masing-masing mau mengamati dan mau menngerti akan Bahasa Kasih atau kebutuhan emosional pasangannya maka semua itu bisa dihindari dan akan tetap mampu mengisi tangki Kasih pasangan kita. Jadi bagaimana dooong cara mengerti Bahasa Kasih dan bisa mengisi Tangki Kasih pasangan kita? Ikuti terus lanjutan artikel ini dilain halaman yaa… See you soon guys di P3NUSANTARA ..

 

HAPPY LIFE

Siyono tengah, 18 Februari 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *