Blog

Keadaan Darurat Pesawat

Peran Penumpang Dalam Kondisi Darurat Pesawat

Kondisi Darurat Pesawat

Peranan Penumpang Dalam Mencari Informasi Tentang Kondisi Darurat Pesawat

Sudah bukan hal yang istimewa lagi jika saat ini masyarakat Indonesia mulai terbiasa bepergian dengan menggunakan pesawat terbang. Bukan hanya untuk kalangan atas, namun masyarakat kalangan bawahpun sudah mulai bisa turut merasakan transportasi udara yang satu ini. Hal ini berawal dari bermunculannya maskapai-maskapai betarif rendah atau biasa disebut dengan low cost carrier (LCC) Airlines. Di Indonesia sendiri ada beberapa diantaranya ada Lion Air, Citilink, Wings Air, Nam Air dan Air Asia Indonesia. Dengan banyaknya maskapai penerbangan, tentu semakin banyak juga pilihan bagi masyarakat Indonesia.

Selain harga tiket yang juga mulai terjangkau, transportasi udara juga menjadi pilihan karena kecepatannya, sehingga efisien waktu untuk jarak tempuh yang jauh, mengingat juga Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Ambil contoh, dari Jakarta menuju Ambon jika menggunakan kapal laut, setidaknya membutuhkan waktu sampai dengan 4 hari, sementara dengan menggunakan pesawat udara dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 jam. Sangat efisien waktu bukan?

Mulai familiar dan banyaknya maskapai yang bermunculan, maka alat transportasi udara ini juga berpengaruh kepada rasa keingintahuan masyarakat terhadap moda transportasi ini. Mencari berbagai informasi mulai dari membandingkan harga tiket, pelayanan, lowongan kerja hingga sampai pada bagaimana setiap maskapai ini memiliki reputasi atas keselamatan penerbangannya. hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita mulai concern dan peduli terhadap kemungkinan terjadinya Kondisi Darurat Pesawat dalam setiap penerbangannya.

Kondisi Darurat Pesawat dibanding Transportasi lainnya

Meskipun transportasi udara diklaim sebagai alat transportasi yang paling aman dibandingkan dengan moda transportasi yang lainnya, namun demikian jika terdapat insiden ringan apalagi sampai kecelakaan pesawat dengan jumlah korban jiwa yang banyak dan bahkan nyaris semua penumpang dan crew menjadi korban, atau Kondisi Darurat Pesawat lainnya,  maka pemberitaan dan segala informasi tentang hal tersebut akan sangat menyedot banyak perhatian karena pemberitaannya yang selalu besar-besaran. Hal ini disebabkan karena meskipun pesawat sudah sangat umum digunakan, namun kesan ke-ekslusif-annya masih tetap ada. Sehingga segala bentuk informasi tentang pesawat dan apapun yang berhubungan dengan pesawat selalu menjadi bahan informasi atau pemberitaan yang menggelitik rasa keingintahuan banyak orang.

Tak jarang pemberitaan mengenai Kondisi Darurat Pesawat meninggalkan trauma tersendiri bagi kebanyakan orang. Bahkan mereka yang belum pernah naik pesawatpun akhirnya memiliki perasaan takut jika suatu saat harus bepergian dengan menggunakan pesawat. Sebetulnya bagaimanakah sistem keselamatan operasional penerbangan ini dijalankan? Dalam artikel kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai peranan penumpang dalam keselamatan operasional penerbangan.

Sistem Keselamatan Operasional Penerbangan Terkait Penanggulangan Kondisi Darurat Pesawat

Sistem keselamatan penerbangan sangatlah kompleks, banyak sekali aturan dan prosedur yang mengatur operasional penerbangan dengan begitu detil. Beberapa diantara peraturan-peraturan tersebut dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) sebuah organisasi dunia di bawah naungan PBB. Di Indonesia sendiri khusus untuk penerbangan sipil diatur oleh Civil Aviation Safety Regulation (CASR), kemudian setiap perusahaan maskapai penerbangan biasanya juga memiliki aturan-aturan sendiri yang tentu saja WAJIB mengacu pada CASR, boleh sama persis dengan CASR atau LEBIH KUAT/KETAT dari CASR. Selain aturan-aturan tersebut, ada beberapa prosedur yang juga harus diterapkan oleh setiap maskapai, salah satunya adalah Crew Resources Management (CRM) dan Safety Management System (SMS) dan masih banyak aturan dan prosedur lainnya yang betul – betul harus dijalankan oleh setiap maskapai penerbangan demi mencapaitarget zero incident and accident. Banyaknya aturan tersebut tentu terkait dengan penanggulangan Kondisi Darurat Pesawat

Secara singkat, CRM dan SMS fungsinya adalah untuk mengurangi potensi-potensi yang dapat membahayakan penerbangan dan me-manage supaya potensi-potensi Kondisi Darurat Pesawat tersebut tidak  berkembang menjadi suatu hal yang dapat membahayakan operasional penerbangan. Sehingga CRM dan SMS harus diterapkan dengan semaksimal mungkin. Bukan hanya awak pesawat yang terdiri dari Pilot dan awak kabin saja yang harus belajar dan menerapkan CRM dan SMS ini, namun juga termasuk petugas darat. Bagaimana meminimalkan kesalahan persepsi dengan komunikasi, kewaspadaan terhadap segala sesuatu yang tidak biasa, jam kerja yang tidak biasa, keterbatasan dan performance, komunikasi dengan berbagai pihak terkait dengan penerbangan tersebut mulai dari pilot, awak kabin, petugas darat, petugas Air traffic control bahkan juga dengan penumpang!. Ya! Penumpang memiliki peran yang sangat penting terhadap sistem keselamatan operasional penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat.

Peranan Penumpang terhadap Kondisi Darurat Pesawat

Penumpang perlu dan harus patuh terhadap peraturan keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat, antara lain terkait dengan barang bawaannya. Barang – barang apa saja yang boleh dibawa , bagaimana cara membawanya dan berapa jumlahnya. Karena ada barang-barang tertentu yang jumlah dan cara membawanyapun diatur supaya tidak membahayakan operasional penerbangan. Contoh yang paling umum adalah benda – benda yang berbentuk Liquid (cairan), Aerosol, dan Gel nanti akan kita bahas di artikel yang lain.

Selain terkait dengan barang – barang bawaan, peran penumpang terhadap keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat juga terkait hal – hal yang mungkin tidak biasa terjadi dalam penerbangan, contohnya jika mencium aroma terbakar, atau melihat asap, atau mendengar suara-suara yang terdengar aneh dan tidak biasa, atau bahkan melihat gelagat orang lain yang mencurigakan, maka penumpang diharapkan untuk dapat segera melapor kepada awak kabin supaya hal-hal tersebut dapat segera diperiksa kemungkinan-kemungkinannya. Jika hal tersebut ternyata memiliki potensi yang dapat membahayakan operasional penerbangan, maka awak pesawat akan dapat segera mengambil tindakan baik pencegahan atau bahkan tindakan darurat yang diperlukan untuk meminimalkan resiko terjadinya ancaman keselamatan penerbangan yang jauh lebih serius lagi.

Peraturan Penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat

Selain 2 hal tersebut diatas, kepatuhan penumpang terhadap peraturan keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat lainnya tentu sangat penting, termasuk tidak mengambil/membawa pulang properti/alat keselamatan penerbangan yang ada di dalam pesawat, misalnya baju pelampung yang terdapat di bawah kursi setiap penumpang, melipat dan mengunci meja, membuka penutup jendela, menegakkan sandaran kursi pada saat take off dan landing, tidak menggunakan telepon genggam atau alat elektronik lainnya yang memiliki perangkat pemancar maupun penerima sinyal (radio, mainan remote control, handy talkie dsb). karena benda – benda tersebut juga memiliki keterkaitan erat dengan Kondisi Darurat Pesawat. jika semua elemen dalam suatu operasional penerbangan taat dan patuh terhadap aturan keselamatan penerbangan, termasuk juga penumpang. maka besar kemungkinan operasional penerbangan tersebut akan berjalan lancar tanpa insiden apapun. Jangan lupa bahwa jika Anda adalah penumpang, secara tidak langsung Anda memiliki peran yang cukup besar dalam membantu awak pesawat untuk memberitahu atau melaporkan hal-hal yang mencurigakan seperti yang sudah kita bahas pada paragraf – paragraf sebelumnya.

Nah bagaimana? Ternyata sebagai penumpangpun memiliki peranan yang sangat penting untuk keselamatan operasional penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat bukan?. Jadi patuhilah peraturan keselamatan penerbangan, jangan ragu/takut untuk melapor kepada petugas maupun awak pesawat yang bertugas jika mengetahui hal-hal yang tidak biasa, mencurigakan dan memiliki potensi yang membahakan penerbangan. Stay safe on board!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *